syamsul

Status Panel Admin ARIEF
Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin :
User : User Online

Kamis, 06 Maret 2014

makalah Geografi (Wilayah formal&fungsional)



BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan , air udara flora .fauna dan manusia .
Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan tertentu pula .
B.     Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Pengertian wilayah formal ?
2.      Pengertian wilayah fungsional ?
3.      Perbedaan wilayah formal dan wilayah fungsional
C.     Tujuan  
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui beberapa hal tentang wilayah formal
2.      Untuk mengetahui beberapa hal tentang wilayah fungsional
3.      Untuk Mengetahui Perbedaan wilayah formal dan wilayah fungsional
                                                                                                                    


BAB II
PEMBAHASAN


D.    Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional

1.      Pengertian Wilayah Formal

a.       menurut T. J. Woofter, Wilayah Formal adalah daerah ternteut yang didalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan social sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis.

b.      menurut R. S. Platt, Wilayah Formal adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya.

c.       Menurut W. I. G. Joeng, Wilayah Formal adalah daerah tertentu yang mempunyai kondisi fisik seragam.

d.      menurut M. M. Fenneman, Wilayah Formal adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya.

Dari beberapa pengertian, Wilayah Formal yaitu wilayah geografis yang seragam atau homogeny berdasarkan criteria tertentu dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan dalam pembagian wilayah formal berupa unsur fisik atau unsur social, seperti peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya
E.     Contoh Perwilayahan Formal

Suatu wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan) merupakan wilayah secara formal. Permukaan bumi ini sangat luas sehingga perwilayahan secara formal juga banyak aneka ragamnya.

a. Contoh Kenampakan Areal Fisik
1) Gunung dan pegunungan.
2) Sungai, DAS, dan rawa.
3) Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan.
            
b. Contoh Kenampakan Areal Biotik
1) Hutan-hutan.
2) Daerah pertanian dan perkebunan.
3) Daerah sawah, tegal, dan ladang.

c. Contoh Kenampakan Areal Sosial
1) Kelompok RT, RW, dan kelurahan.
2) Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota.
3) Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam.

Wilayah di permukaan bumi merupakan tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai aktivitas, baik sosial, ekonomi, maupun budaya. Pemilihan wilayah sebagai tempat berbagai aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti iklim, topografi, keadaan tanah, air, dan sumber daya alam lainnya. Adanya perbedaan kondisi fisik antarwilayah menyebabkan terjadinya perbedaan perkembangan wilayah.

Contohnya daerah yang relatif datar dan terletak dekat daerah perkotaan
akan berkembang lebih cepat daripada daerah pegunungan yang jauh dari  perkotaan.
 
Hubungan antartempat dan antarwilayah yang memungkinkan untuk terbentuknya wilayah formal disebut asosiasi areal.

Usaha pelestarian lingkungan hidup kaitannya pembangunan di perwilayahan formal adalah sebagai berikut:
a.       Reboisasi hutan dan penghijauan desa.
b.      Lahan pertanian dan perkebunan jangan sampai kosong tidak ditanami.
c.       Daerah pegunungan pengolahan tanah dengan sistem terasering.
d.      Pelestarian hutan, contour plowing dan strip cropping, dan relief pegunungan tetap harus terjaga.
e.       Sungai, DAS, dan rawa jangan sampai kering.
f.        Daerah tegal dan ladang perlu ditanami.
g.       Masyarakat disadarkan pentingnya kebersihan dan memelihara lingkungan hidup.
                                                  
2.      Pengertian Wilayah fungsional
Wilayah fungsional. Wilayah fungsional memberikan konsep tentang wilayah berbeda dengan wilayah formal yang menitik beratkan pada homogenitas sedangkan wilayah fungsional berdasarkan pada heterogenitas, sehingga pandangannya menitik beratkan pada hubungan fungsional, maka wilayah seperti itu disebut wilayah fungsional. Seperti pandangan J. W. Alexander, dia memandang eksistensi jenis wilayah ini pada adanya kesamaan pusat aktivitas hubungan dari sistem yang ada, sehingga istilah yang dipakainya adalah modal region. Menurut P. Vidal de La Blache, suatu wilayah adalah tempat (dominan) tertentu yang didalamnya terdapat banyak sekali perbedaan, namun secara antifisial tergabung bersama, saling menyesuaikan untuk membentuk kebersamaan.

Dari uraian di atas menggambarkan Wilayah fungsional yaitu wilayah geografik yang memperhatikan suatu hubungan fungsional antar Wilayah formal yang interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titip pusat. Untuk itu Wilayah fungsional disamping menekankan pad aide heterogenitas, juga menekankan pad aide sentralitas. Contoh wilaya desa dengan wilayah kota, keduanya mempunyai hubungan yang saling ketergantungan, desa berfungsi memasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industry ke penduduk desa.
F.      Contoh Perwilayahan Fungsional

Wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar. Wilayah seperti ini disebut nodal region. Contoh wilayah nodal region kota metropolitan: Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Raya, di mana di kota ini terdapat beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan oleh jaring-jaring jalan.
                        
Wilayah metropolitan Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia merupakan wilayah fungsional dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a.       Merupakan kota utama sebagai jantung pemerintah Indonesia dan menjadi pusat perhatian.
b.      Merupakan pusat kegiatan pemerintah yang menjadi pusat komando dan kendali.
c.       Menjadi pusat kegiatan yang ramai meliputi kegiatan pendidikan, kebudayaan, jasa, transportasi, bisnis perdagangan, dan lain-lain.
d.      Untuk kelancaran kota dilengkapi fasilitas pendukung misalnya jalur jalan raya, listrik, telepon, air minum, perbankan, transportasi, dan jasa lainnya.
e.       Banyak pusat kegiatan yang saling dihubungkan oleh jaring-jaring jalan dan komunikasi.
f.        Banyak aturan administrasi dan pengaturan lingkungan untuk meng atur agar budaya tertib tetap berjalan.
g.       Banyak memerlukan tenaga kerja spesial/khusus untuk melaksanakan roda pemerintahan misalnya bidang teknologi, bidang perkantoran, bidang kepolisian (keamanan), bidang medis, bidang pendidikan, bidang transportasi, dan komunikasi.
h.       Perlu pengaturan lokasi kota misalnya tempat perkantoran, tempat perdagangan/bisnis, tempat industri, tempat pemukiman, tempat pendidikan, dan jasa lainnya.

Usaha pelestarian lingkungan hidup menurut Kuswanto, kaitannya pembangunan di perwilayahan fungsional di kota-kota dilaksanakan sebagai berikut:

a.       Intensifikasi tanaman jalur hijau di kota-kota.
b.      Tanah-tanah kosong di sekitar jalan raya lebih baik untuk taman kota daripada untuk PKL.
c.       Di kota saluran air dibuat sesuai kebutuhan sehingga di musim hujan mengalir lancar.
d.      Diperbanyak tempat pembuangan sampak dan WC umum.
e.       Setiap rumah membuat resapan sumur dan menanam pohon peneduh.
f.        Perlu publikasi lebih intensif dalam rangka kebersihan dan pemeliharaan lingkungan hidup


BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik sesimpulan bahwa :

Dari beberapa pengertian, Wilayah Formal yaitu wilayah geografis yang seragam atau homogeny berdasarkan criteria tertentu dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan dalam pembagian wilayah formal berupa unsur fisik atau unsur social, seperti peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya

Dari uraian di atas menggambarkan Wilayah fungsional yaitu wilayah geografik yang memperhatikan suatu hubungan fungsional antar Wilayah formal yang interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titip pusat. Untuk itu Wilayah fungsional disamping menekankan pad aide heterogenitas, juga menekankan pad aide sentralitas. Contoh wilaya desa dengan wilayah kota, keduanya mempunyai hubungan yang saling ketergantungan, desa berfungsi memasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industry ke penduduk desa.
B.     Saran
1.      Bagi seluruh siswa untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai perwilayahan
2.      Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memberi pengetahuan dan wawasan tentang hal-hal yang telah saya jelaskan.
Apa bila pembaca menemukan kata-kata yang kuran berkenan, penyusun mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar