BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wilayah adalah bagian daerah
tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya
hubungan khusus antara kompleks lahan , air udara flora .fauna dan manusia .
Perwilayahan adalah usaha untuk
membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan tertentu pula .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.
Pengertian wilayah formal ?
2.
Pengertian wilayah fungsional ?
3.
Perbedaan wilayah formal dan wilayah
fungsional
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat
memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui beberapa hal
tentang wilayah formal
2.
Untuk mengetahui beberapa hal
tentang wilayah fungsional
3.
Untuk Mengetahui Perbedaan wilayah
formal dan wilayah fungsional
BAB
II
PEMBAHASAN
D. Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional
1.
Pengertian Wilayah Formal
a.
menurut T. J. Woofter, Wilayah
Formal adalah daerah ternteut yang didalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan
social sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis.
b.
menurut R. S. Platt, Wilayah Formal adalah
daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik
atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya.
c.
Menurut W. I. G. Joeng, Wilayah
Formal adalah daerah tertentu yang mempunyai kondisi fisik seragam.
d.
menurut M. M. Fenneman, Wilayah
Formal adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat dibedakan
dengan daerah tetangganya.
Dari beberapa pengertian, Wilayah
Formal yaitu wilayah geografis yang seragam atau homogeny berdasarkan criteria
tertentu dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan
dalam pembagian wilayah formal berupa unsur fisik atau unsur social, seperti
peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya
E. Contoh Perwilayahan Formal
Suatu
wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan
fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan) merupakan wilayah
secara formal. Permukaan bumi ini sangat luas sehingga perwilayahan secara
formal juga banyak aneka ragamnya.
a. Contoh Kenampakan Areal Fisik
1) Gunung dan pegunungan.
2) Sungai, DAS, dan rawa.
3) Relief berbentuk antiklinal,
sinklinal, patahan, dan lipatan.
b. Contoh Kenampakan Areal Biotik
1) Hutan-hutan.
2) Daerah pertanian dan perkebunan.
3) Daerah sawah, tegal, dan ladang.
c. Contoh Kenampakan Areal Sosial
1) Kelompok RT, RW, dan kelurahan.
2) Golongan masyarakat desa dan
masyarakat kota.
3) Golongan bangsa kulit putih dan
kulit hitam.
Wilayah
di permukaan bumi merupakan tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai
aktivitas, baik sosial, ekonomi, maupun budaya. Pemilihan wilayah sebagai
tempat berbagai aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti iklim, topografi, keadaan tanah, air, dan sumber daya alam lainnya.
Adanya perbedaan kondisi fisik antarwilayah menyebabkan terjadinya perbedaan
perkembangan wilayah.
Contohnya
daerah yang relatif datar dan terletak dekat daerah perkotaan
akan
berkembang lebih cepat daripada daerah pegunungan yang jauh dari
perkotaan.
Hubungan
antartempat dan antarwilayah yang memungkinkan untuk terbentuknya wilayah
formal disebut asosiasi areal.
Usaha pelestarian lingkungan hidup
kaitannya pembangunan di perwilayahan formal adalah sebagai berikut:
a.
Reboisasi hutan dan penghijauan
desa.
b.
Lahan pertanian dan perkebunan
jangan sampai kosong tidak ditanami.
c.
Daerah pegunungan pengolahan tanah
dengan sistem terasering.
d.
Pelestarian hutan, contour plowing
dan strip cropping, dan relief pegunungan tetap harus terjaga.
e.
Sungai, DAS, dan rawa jangan sampai
kering.
f.
Daerah tegal dan ladang perlu
ditanami.
g.
Masyarakat disadarkan pentingnya
kebersihan dan memelihara lingkungan hidup.
2. Pengertian Wilayah fungsional
Wilayah
fungsional. Wilayah fungsional memberikan konsep tentang wilayah berbeda dengan
wilayah formal yang menitik beratkan pada homogenitas sedangkan wilayah
fungsional berdasarkan pada heterogenitas, sehingga pandangannya menitik
beratkan pada hubungan fungsional, maka wilayah seperti itu disebut wilayah
fungsional. Seperti pandangan J. W. Alexander, dia memandang eksistensi jenis
wilayah ini pada adanya kesamaan pusat aktivitas hubungan dari sistem yang ada,
sehingga istilah yang dipakainya adalah modal region. Menurut P. Vidal de La
Blache, suatu wilayah adalah tempat (dominan) tertentu yang didalamnya terdapat
banyak sekali perbedaan, namun secara antifisial tergabung bersama, saling
menyesuaikan untuk membentuk kebersamaan.
Dari
uraian di atas menggambarkan Wilayah fungsional yaitu wilayah geografik yang
memperhatikan suatu hubungan fungsional antar Wilayah formal yang
interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titip pusat.
Untuk itu Wilayah fungsional disamping menekankan pad aide heterogenitas, juga
menekankan pad aide sentralitas. Contoh wilaya desa dengan wilayah kota,
keduanya mempunyai hubungan yang saling ketergantungan, desa berfungsi memasok
bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa
hasil industry ke penduduk desa.
F. Contoh Perwilayahan Fungsional
Wilayah
yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling
dihubungkan dengan garis melingkar. Wilayah seperti ini disebut nodal region.
Contoh wilayah nodal region kota metropolitan: Daerah Khusus Ibu kota Jakarta
Raya, di mana di kota ini terdapat beberapa pusat kegiatan yang saling
dihubungkan oleh jaring-jaring jalan.
Wilayah
metropolitan Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia merupakan wilayah
fungsional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Merupakan kota utama sebagai jantung
pemerintah Indonesia dan menjadi pusat perhatian.
b.
Merupakan pusat kegiatan pemerintah
yang menjadi pusat komando dan kendali.
c.
Menjadi pusat kegiatan yang ramai
meliputi kegiatan pendidikan, kebudayaan, jasa, transportasi, bisnis
perdagangan, dan lain-lain.
d.
Untuk kelancaran kota dilengkapi
fasilitas pendukung misalnya jalur jalan raya, listrik, telepon, air minum,
perbankan, transportasi, dan jasa lainnya.
e.
Banyak pusat kegiatan yang saling dihubungkan
oleh jaring-jaring jalan dan komunikasi.
f.
Banyak aturan administrasi dan
pengaturan lingkungan untuk meng atur agar budaya tertib tetap berjalan.
g.
Banyak memerlukan tenaga kerja
spesial/khusus untuk melaksanakan roda pemerintahan misalnya bidang teknologi,
bidang perkantoran, bidang kepolisian (keamanan), bidang medis, bidang
pendidikan, bidang transportasi, dan komunikasi.
h.
Perlu pengaturan lokasi kota
misalnya tempat perkantoran, tempat perdagangan/bisnis, tempat industri, tempat
pemukiman, tempat pendidikan, dan jasa lainnya.
Usaha
pelestarian lingkungan hidup menurut Kuswanto, kaitannya pembangunan di
perwilayahan fungsional di kota-kota dilaksanakan sebagai berikut:
a.
Intensifikasi tanaman jalur hijau di
kota-kota.
b.
Tanah-tanah kosong di sekitar jalan
raya lebih baik untuk taman kota daripada untuk PKL.
c.
Di kota saluran air dibuat sesuai
kebutuhan sehingga di musim hujan mengalir lancar.
d.
Diperbanyak tempat pembuangan sampak
dan WC umum.
e.
Setiap rumah membuat resapan sumur
dan menanam pohon peneduh.
f.
Perlu publikasi lebih intensif dalam
rangka kebersihan dan pemeliharaan lingkungan hidup
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas penyusun dapat menarik sesimpulan bahwa :
Dari beberapa pengertian, Wilayah Formal yaitu wilayah
geografis yang seragam atau homogeny berdasarkan criteria tertentu dan dapat
dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan dalam pembagian
wilayah formal berupa unsur fisik atau unsur social, seperti peta tanah, peta
kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya
Dari uraian di atas menggambarkan Wilayah fungsional yaitu
wilayah geografik yang memperhatikan suatu hubungan fungsional antar Wilayah
formal yang interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah
titip pusat. Untuk itu Wilayah fungsional disamping menekankan pad aide
heterogenitas, juga menekankan pad aide sentralitas. Contoh wilaya desa dengan
wilayah kota, keduanya mempunyai hubungan yang saling ketergantungan, desa
berfungsi memasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat
melayani kebutuhan berupa hasil industry ke penduduk desa.
B.
Saran
1.
Bagi seluruh siswa untuk terus
menambah wawasan pengetahuan mengenai perwilayahan
2.
Semoga dengan adanya Makalah ini
baik penyusun maupun pembaca dapat memberi pengetahuan dan wawasan tentang
hal-hal yang telah saya jelaskan.
Apa bila pembaca menemukan kata-kata yang kuran berkenan,
penyusun mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar